Karawangkita.com - Jika kita bicara Kabupaten Karawang, tentu saja kita mengenal Masjid Agung Syeikh Quro Karawang. Masjid yang terletak di pusat Kota Karawang, tepatnya di Alun - alun Kabupaten yang dikenal sebagai "Lumbung Padi Nasional". Tapi saat ini kita tidak sedang membahas Masjid Agung, Alun - alun apalagi tentang julukan Kota Karawang (Lumbung Padi Nasional).
Kali ini kita akan membahas "Tugu Santri". Kalian pasti bertanya, "Apa sih Tugu Santri tersebut?". Tugu Santri merupakan monumen yang dibangun di antara Masjid Agung Syeikh Quro Karawang dan Alun - alun, tepatnya persis di depan Masjid yang dibangun oleh Ulama besar dari Negeri Campa tersebut.
Ketua DKM Masjid Agung sendiri H Acep Jamhuri,.M.Si menjelaskan bahwa Tugu Santri tersebut dibuat sebagai monumen yang bisa mengingatkan kita sebagai masyarakat Karawang bahwa di sini (Masjid Agung Syeikh Quro Karawang), pernah berdiri madrasah atau pusat pendidikan yang dibangun oleh Syeikh Hasanudin yang dikenal sebagai Syeikh Quro saat ini. Kita juga harus tau, mengapa Ulama besar dari negri campa tersebut dikenal dengan sebutan Syeikh Quro, usut dapat usut ternyata kata Syeikh Quro tersebut didapat karena kepiawaiannya dalam melantunkan ayat suci Al Qur'an dengan tekhnik Murotalnya sehingga sangat merdu dan enak untuk didengar. "Prabu Siliwangi pun jatuh hati kepada salah satu muridnya Syeikh Quro tersebut karena keindahan suaranya saat melantunkan ayat suci", sambung H. Acep.
Kami juga sempat bertanya alasan benda - benda yang dijadikan simbol Tugu Santri seperti Kitab, Tasbih, Kujang dan yang lainnya. H. Acep sebagai narasumber yang mengetahui sejarah Masjid Agung Karawang menjelaskan bahwa Kitab itu mewakili Al Qur'an yang melambangkan bahwa di sini pernah dibangun satu - satunya madrasah bahkan menjadi pusat pendidikan agama Islam di Karawang, ada indikasi juga menjadi madrasah pertama yang ada di Pulau Jawa, bahkan di Nusantara.
Kujang sendiri melambangkan senjata khas Jawa Barat, yang sering digunakan oleh Sri Baduga Prabu Siliwangi, dan melambangkan sebagai Sri Baduga Siliwangi yang saat itu kesaktiannya masyur hingga ke seluruh Nusantara. Dan Tasbih melambangkan cinta kasih antara Sri Baduga Prabu Siliwangi dengan Nyi Mas Subang Larang, "Pada saat itu Nyi Mas Subang Larang meminta Tasbih sebagai mas kawinnya, sehingga Sri Baduga Prabi Siliwangi memeluk Islam dan dinikahkan di Masjid Agung Syeikh Quro Karawang ini", Ujar H. Acep Zamhuri.
"Besar harapan kami selaku pengurus DKM khususnya dan masyarakat Kabupaten Karawang umumnya bisa belajar dari sejarah sehingga lebih semangat lagi untuk mendalami ilmu agama dan lebih semangat lagi untuk memakmurkan Masjid". H. Acep menyampaikan harapan.